PROFIL ORANG SUKSES KARENA BEKERJA
1. BACHARUDDIN
JUSUF HABIBIE
Bacharuddin Jusuf Habibie dilahirkan
di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan
anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA.
Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada
tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq
Kemal. Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare,
Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie
sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda dan membaca ini
dikenal sangat cerdas ketika masih menduduki sekolah dasar, namun ia harus kehilangan
bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan
jantung saat ia sedang shalat Isya.
Tak lama setelah ayahnya meninggal,
Ibunya kemudian menjual rumah dan kendaraannya dan pindah ke Bandung bersama
Habibie, sepeninggal ayahnya, ibunya membanting tulang membiayai kehidupan
anak-anaknya terutama Habibie, karena kemauan untuk belajar Habibie kemudian
menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak
menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie
menjadi sosok favorit di sekolahnya. Kemudian beliau belajar teknik mesin di Universitas Indonesia Bandung (Sekarang ITB) tahun 1954. Pada 1955-1965 beliau melanjutkan
studi teknik penerbangan, spesialisasi konstruksi
pesawat terbang, di RWTH Aachen, Jerman Barat
dan menerima gelar diplom ingenieur pada 1960.
Setelah itu beliau kemudian
melanjutkan studinya untuk gelar Doktor di Technische Hochschule Die Facultaet
Fuer Maschinenwesen Aachean kemudian Habibie menikah pada tahun 1962 dengan
Hasri Ainun Habibie dan diboyong ke Jerman. Hidupnya makin keras, di pagi-pagi
sekali Habibie terkadang harus berjalan kaki cepat ke tempat kerjanya yang jauh
untuk menghemat kebutuhan hidupnya kemudian pulang pada malam hari dan belajar
untuk kuliahnya, Istrinya Nyonya Hasri Ainun Habibie harus mengantri di tempat
pencucian umum untuk mencuci baju untuk menghemat kebutuhan hidup keluarga.
Pada tahun 1965 Habibie mendapatkan gelar Dr. Ingenieur dengan penilaian summa
cumlaude (Sangat sempurna) dengan nilai rata-rata 10 dari Technische Hochschule
Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean.
Pada tahun 1973, ia kembali ke
Indonesia atas permintaan mantan presiden Soeharto.
Ia kemudian menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi
sejak tahun 1978 sampai Maret 1998. Sebelum menjabat sebagai Presiden (21 Mei
1998 - 20 Oktober 1999), B.J. Habibie adalah Wakil Presiden (14 Maret 1998 - 21
Mei 1998) dalam Kabinet Pembangunan VII di bawah Presiden
Soeharto. Ia diangkat menjadi ketua umum ICMI (Ikatan Cendekiawan
Muslim Indonesia), pada masa jabatannya sebagai menteri.
2. SRI MULYANI INDRAWATI
Sri Mulyani dilahirkan pada tanggal
26 Agustus 1962 di Bandar Lampung. Sri Mulyani lahir dari pasangan Prof.
Satmoko (alm.) dan Prof. Dr. Retno Sriningsih Satmoko (alm.). Ayah-ibunya
tersebut adalah guru besar Universitas Negeri Semarang (dulu IKIP Semarang). Sri
Mulyani adalah orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur
Pelaksana Bank Dunia. Jabatan ini diembannya mulai 1 Juni
2010.
Sebelumnya, beliau menjabat Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu. Sebelum menjadi
menteri keuangan, beliau menjabat sebagai Menteri
Negara Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu. Sri Mulyani
sebelumnya dikenal sebagai seorang pengamat ekonomi di Indonesia.
Beliau menjabat sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998. Pada 5 Desember
2005, ketika
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan
perombakan kabinet, Sri Mulyani dipindahkan menjadi Menteri Keuangan
menggantikan Jusuf Anwar. Sejak tahun 2008, beliau menjabat
Pelaksana Tugas Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono
dilantik sebagai Gubernur Bank
Indonesia.
Pengalaman kerja Sri Mulyani adalah
sebagai berikut :
·
Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI), Juni 1998 – Sekarang
·
Narasumber Sub Tim Perubahan UU Perbankan, Tim Reformasi
Hukum – Departemen Kehakiman RI, Agustus 1998 s/d Maret 1999.
·
Tim Penyelenggara Konsultan Ahli Badan Pembinaan Hukum
Nasional Tahun 1999 – 2000, Kelompok Kerja Bidang Hukum Bisnis, Menteri
Kehakiman Republik Indonesia, 15 Mei 1999 – Sekarang
·
Anggota Tim Asistensi Menteri Keuangan Bidang Keuangan dan
Moneter, Departemen Keuangan RI, Juni 1998 s/d sekarang.
·
Dewan Juri Lomba Karya Ilmiah Remaja LIPI-TVRI XXXI, Bidang
Ilmu Pengetahuan Sosial, Kebudayaan dan Kemanusiaan, terhitung 1 April 1999 –
Sekarang
·
Redaktur Ahli Majalah bulanan Manajemen Usahawan Indonesia,
Agustus 1998 – Sekarang
·
Anggota Komisi Pembimbing mahasiswa S3 atas nama Sdr.
Andrianto Widjaya NRP. 95507 Program Doktor (S3) Program Studi Ilmu Ekonomi
Pertanian, Institute Pertanian Bogor, Juni 1998
·
Ketua I Bidang Kebijakan Ekonomi Dalam dan Luar Negeri serta
Kebijaksanaan Pembangunan, PP Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), 1996 –
2000
·
Kepala Program Magister Perencanaan Kebijakan Publik-UI,
1996-Maret 1999
·
Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM FEUI, Mei 1995 – Juni
1998
·
Wakil Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan LPEM FEUI, 1993 –
Mei 1995
·
Research Associate, LPEM FEUI, 1992 – Sekarang
·
Pengajar Program S1 & Program Extension FEUI, S2, S3,
Magister Manajemen Universitas Indonesia, 1986 – Sekarang
·
Anggota Kelompok Kerja – GATS Departemen Keuangan, RI 1995
·
Anggota Kelompak Kerja Mobilitas Penduduk Menteri Negara
Kependudukan – BKKBN, 1995
·
Anggota Kelompok Kerja Mobilitas Penduduk, Asisten IV
Menteri Negara Kependudukan, BKKBN, Mei – Desember 1995
·
Staf Ahli Bidang Analisis Kebijaksanaan OTO-BAPPENAS, 1994 –
1995
·
Asisten Profesor, University of lllinois at Urbana,
Champaign, USA, 1990 – 1992
·
Asisten Pengajar Fakultas Ekonomi – Universitas Indonesia,
1985 – 1986
3. GALAILA
KAREN AGUSTIAWAN
Karen
Agustiawan lahir di Bandung, Jawa Barat
pada 1958.
Karen adalah anak
perempuan dari R. Asiah dan Dr. Sumiyatno, utusan pertama Indonesia
di World Health Organization dan presiden
terdahulu dari Biofarma, perusahaan farmasi. Pada tahun 1983, beliau lulus dari Institut Teknologi Bandung pada jurusan Teknik fisika
dan menikah
dengan Herman Agustiawan, seorang
mantan pegawai di Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT) yang sekarang bekerja di Dewan Energi Nasional. Karen mempunyai 3
orang anak.
Karen mulai menapaki karirnya
di sektor energi, khususnya bidang perminyakan, semenjak lulus dari Teknik
Fisika ITB pada 1983 silam. Perjalanan karirnya dimulai dari perusahaan minyak
Mobil Oil Indonesia hingga 1996 atau ketika perusahaan tersebut diakuisisi oleh
Exxon Mobil. Bakat kepemimpinan dan pengalamannya di bidang migas mulai
mendapat perhatian lebih sejak Desember 2006. Karen diangkat sebagai salah satu
staf ahli oleh Ari H. Soemarno, tidak lain adalah Dirut Pertamina sendiri saat
itu. Pada Maret 2008, ganti pemerintah Indonesia yang mengangkatnya sebagai
Direktur Hulu, menggantikan Sukusen Soemarinda. Belum genap setahun menjabat
sebagai Direktur Hulu, Karen telah mengampu amanat sebagai perempuan pertama
yang menduduki jabatan Direktur Utama PT Pertamina.
Karen menegaskan visi pertamina yang
baru adalah menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia. Sedangkan untuk
misi perusahaan adalah Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan
terbarukan secara terintegrasi berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat
Visi Dirut Pertamina ini juga merambah bidang pendidikan melalui cita-citanya
bekerja sama dengan Institut Européen d’Administration des Affaires (INSEAD)
untuk membangun universitas geotermal di Indonesia. Pada 6 Maret 2013, Karen secara resmi menerima surat
keputusan perpanjangan masa jabatan sebagai Dirut PT Pertamina (Persero) yang
dimulai sejak 5 Maret 2013 sampai dengan diangkatnya dirut definitif.
Pengalaman
kerja Karen adalah sebagai berikut :
·
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), 5 Februari 2009 -
sekarang.
·
Direktur Hulu PT PERTAMINA (PERSERO), Maret 2008 – 5
Februari 2009
·
Staf Ahli Direktur Utama bidang Hulu PT Pertamina (Persero),
Desember 2006.
·
Perusahaan konsultan migas Halliburton Indonesia sebagai
commercial manager for consulting and project management, 2002-2006
·
Landmark Concurrent Solusi Indonesia sebagai business
development manager untuk beberapa klien seperti ExxonMobil, Pertamina, BP
Migas, dan Ditjen Migas Departemen ESDM, 2000.
·
Landmark Concurrent Solusi Indonesia sebagai spesialis
pengembangan pasar dan integrated information management (IIM), 1999.
·
CGG Petrosystems Indonesia, product manager G & G and
data management applications, 1998.
·
Mobil Oil Indonesia, project leader di bagian eksplorasi
yang menangani seluruh aplikasi studi G & G dan infrastruktur, 1992-1993
dan 1994-1996. University, Dallas, AS.
·
MobilOil Dallas, AS, menjadi seismic processor dan seismic
interpreter untuk beberapa proyek di mancanegara, 1989-1992.
·
MobilOil Indonesia, seismic processor and quality controller
MobilOil Indonesia untuk beberapa proyek seismik Rokan, Sumatera Utara, dan
Madura, 1987-1988.
·
Mobil Oil Indonesia, analis dan programmer dalam pemetaan
sistem eksplorasi,1984-1986
PORFIL ORANG SUKSES KARENA WIRAUSAHA
1. BASRIZAL KOTO
Basrizal atau yang biasa dipanggil
Basko, lahir di Kampung Ladang, Pariaman dari pasangan Ali Absyar dan Djaninar.
Masa kecilnya sangatlah getir, dimana Basko sempat merasakan hanya makan sehari
sekali, di mana untuk makan sehari-hari saja sang ibu harus meminjam beras ke
tetangga. Ayahnya hanyalah bekerja sebagai buruh tani yang mengolah gabah.
Karena susahnya hidup, beliau ditinggal ayahnya yang pergi merantau ke Riau. Ketabahan sang ibu
yang dipanggilnya amak dalam menghadapi kehidupan selalu membekas
dihatinya.
Meski sempat bersekolah hingga kelas
lima SD, Basko akhirnya berkesimpulan bahwa kemiskinan harus dilawan bukan
untuk dinikmati. Atas seizin ibunya, diapun memilih pergi merantau ke Riau dibanding
melanjutkan sekolah. Sebelum berangkat, ibunya berpesan agar menerapkan 3K
dalam hidup, yaitu pandai-pandai berkomunikasi, manfaatkan peluang dan
kesempatan, serta bekerjalah dengan komitmen tinggi. 3K itulah yang Basko
terapkan dalam berbisnis. Hal pertama yang dilakukannya di perantauan adalah
datang ke terminal setelah subuh untuk mencari pekerjaan menjadi kernet. Berkat
kemampuannya berkomunikasi, maka hari pertama sudah bisa membantu sopir oplet.
Saat pertama jadi kernet, siang-malam beliau bekerja hingga memungkinkan untuk
menyewa rumah kontrakan guna menampung keluarga.
Basko yang panjang akal dan visioner
mengawali usahanya dengan berjualan pete. Meski tidak punya uang tetapi dengan
modal kepercayaan, pete yang belum dibayar dibawanya ke restoran
Padang dan dijual dengan selisih harga yang lebih tinggi. Perjalanan
hidupnya penuh warna dan keinginan untuk terus mengubah nasib mengantarnya
menjajal berbagai macam profesi mulai dari kernet, sopir, pemborong, tukang
jahit hingga akhirnya menjadi dealer mobil. Kemahirannya berkomunikasi,
membangun jaringan, menepati janji, dan menjaga kepercayaan akhirnya membawanya
sukses menaklukan kemiskinan, membangun kerajaan bisnis, dan menciptakan
lapangan kerja. Yang diutamakan dalam kehidupan Basko adalah mempunyai relasi
yang sebanyak-banyknya. Jumlah perusahaan yang dikelolanya kini mencapai 15
perusahaan dan sejak 2006 dia juga terjun ke bisnis penambangan batu bara di
Riau, menyediakan jasa TV kabel dan Internet di Sumatra.
Beberapa perusahaan yang masuk dalam
MCB Group miliknya adalah PT Basko Minang Plaza (pusat belanja), PT Cerya Riau
Mandiri Printing (CRMP) (percetakan), PT Cerya Zico Utama (properti), PT
Bastara Jaya Muda (tambang batubara), PT Riau Agro Mandiri (penggemukan, impor
dan ekspor ternak), PT Riau Agro Mandiri Perkasa (pembibitan, pengalengan
daging), PT Indonesian Mesh Network (TV kabel dan Internet), dan PT Best
Western Hotel (saat ini berubah nama menjadi Premier Basko Hotel) Padang.
Premier Basko Hotel Padang sebuah hotel bintang lima terdiri dari 180 kamar
yang beroperasi di Padang,
Sumatera Barat. Saat ini proyek yang sedang berjalan seiring dengan
perkembangan kota Pekanbaru, Riau adalah Green City Riau] Superblock yang berada di jantung
pusat Kota Pekanbaru berdiri di lahan seluas 2 Hektar dengan konsep Superblock
dimana terdiri dari 7 Lantai Pusat Perbelanjaan dan 3
Tower masing-masing Tower Apartemen, Tower Condotel atau Condominium
Hotel dan 1 Tower Perkantoran. Beliau juga menjadi pemilik empat media yang
sirkulasinya hampir seluruh Pulau Sumatera bahkan menjangkau Jakarta, yaitu Harian Haluan
di Padang, Harian Haluan Kepri di Batam, Harian Haluan Riau di Pekanbaru dan
Radio Mandiri FM di Pekanbaru.
2. SUSI PUDJIASTUTI
Susi
lahir pada 15 Januari 1965 di Pangandaran. Ayahnya bernama Haji Ahmad
Karlan dan ibunya bernama Hajjah Suwuh Lasminah, keduanya berasal dari Jawa
Tengah, namun sudah lima generasi hidup di Pangandaran. Keluarga
Susi memiliki usaha ternak, memperjualbelikan ratusan ternak dari Jawa Tengah
untuk diperdagangkan di Jawa Barat. Kakek buyutnya adalah Haji
Ireng, yang dikenal sebagai tuan tanah di daerahnya.
Setelah mengenyam pendidikan hingga tingkat SMP, Susi melanjutkan pendidikannya
ke SMA Negeri 1 Yogyakarta, namun berhenti di kelas 2 karena dikeluarkan dari
sekolah akibat keaktifannya dalam gerakan Golput. Seputus
sekolah, Susi menjual perhiasannya dan mengumpulkan modal Rp.750.000 untuk
menjadi pengepul ikan di Pangandaran pada tahun 1983. Bisnisnya
berkembang hingga pada tahun 1996 Susi mendirikan pabrik pengolahan ikan PT ASI
Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan berupa lobster yang
diberi merek "Susi Brand." Bisnis pengolahan ikan ini pun meluas
dengan pasar hingga ke Asia dan Amerika. Karena hal ini, susi memerlukan
sarana transportasi udara yang dapat dengan cepat mengangkut produk hasil lautnya
dalam keadaan masih segar.
Pada tahun 2004,
Susi memutuskan membeli sebuah Cessna Caravan seharga Rp. 20
miliar menggunakan pinjaman bank. Melalui PT ASI Pudjiastuti Aviation yang
dirikan kemudian, satu-satunya pesawat yang dimiliki itu Susi gunakan untuk
mengangkut lobster dan ikan segar tangkapan nelayan di berbagai pantai di
Indonesia ke pasar Jakarta dan Jepang. Call sign yang digunakan Cessna itu
adalah Susi Air. Beliau punya perusahaan penerbangan
dengan armada 50 pesawat yang melayani rute sulit di kawasan timur Indonesia,
Sumatera dan Kalimantan yang sangajat jarang dilirik oleh perusahaan lain
walauu itu adalah sebuah BUMN yang notabene milik negara. Beliau bekerja bukan
semata untuk dirinya tapi untuk negara, mungkin inilah yang membuat Bapak
Presiden menunjuknya jadi menteri.
Susi Pudjiastuti ditunjuk
sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Kerja Joko Widodo dan
Jusuf Kalla, yang ditetapkan secara resmi pada 26 Oktober 2014. Sebelum
dilantik, Susi melepas semua posisinya di perusahaan penerbangan Susi Air dan
beberapa posisi lainnya, termasuk Presiden Direktur PT. ASI Pudjiastuti yang
bergerak di bidang perikanan serta PT ASI Pudjiastuti Aviation yang bergerak di
bidang penerbangan untuk menghindari konflik kepentingan antara dirinya sebagai
menteri dan sebagai pemimpin bisnis. Selain itu, alasan lain Susi
melepas semua jabatannya adalah agar dapat bekerja maksimal menjalankan
pemerintahan, khususnya di bidang kelautan dan perikanan.
3. SUNNY KAMENGMAU
Sunny Kamengmau adalah seorang pengusaha sukses (38 tahun)
yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Awal kisah perjalanannya bermula ketika
Sunny Kamengmau kabur dari rumah. Entah apa alasannya, namun kala itu Sunny masih
sangat muda, kemudian lari dari rumah dan tentu saja tidak melanjutkan
pendidikannya yang saat itu masih SMA. Pelariannya dari rumah membawanya sampai
di Kuta, Bali. Di situ kemudian bekerja sebagai tukang kebun di sebuah Hotel.
Setelah satu tahun kemudian, Sunny naik pangkat menjadi satpam hotel, profesi
ini dijalaninya cukup lama yaitu selama empat tahun. Tak disangka minat belajar
Sunny Kamengmau sangatlah tinggi, terutama pada bahasa asing. Keinginan
tersebut sudah ada bahkan ketika masih menjadi tukang kebun hotel. Sunny selalu
belajar bahasa asing, bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Tujuannya yang begitu
kuat untuk menguasai bahasa asing adalah supaya bisa bergaul dengan para tamu
yang kebanyakan dari manca negara. Begitu semangatnya menguasai bahasa asing,
sampai gajinya sebagai tukang kebun yang saat itu Rp 50 ribu digunakan untuk
membeli kamus bahasa Inggris.
Berbekal
kemampuannya berbahasa Jepang ini, mempertemukan Sunny dengan seorang tamu dari
Jepang yang bernama Nobuyuki Kakizaki pada tahun 1995. Karena Sunny fasih
berbahasa Jepang, menjadikannya berteman akrab dengan tamu dari Jepang tersebut.
Tak disangka, ternyata tamu dari Jepang tersebut adalah seorang pengusaha yang
memiliki perusahaan Real Point Inc. Setelah lima tahun berteman akrab, Sunny
pun mendapatkan tawaran yang sangat menjanjikan dari Nobuyuki. Beliau ditawari
menjadi pemasok tas kulit untuk Nobuyuki, karena perusahaan yang ia kelola akan
melebarkan bisnis baru di Jepang. Meskipun belum mempunyai modal pengetahuan
yang mumpuni pada bisnis ini, namun dengan keberanian dan tekad kuat Sunny pun
menyanggupinya.
Membuat
sebuah produk yang berkualitas ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Bahkan
saat itu membutuhkan waktu enam bulan hanya untuk membuat sebuah sampel tas.
Namun demikian juga tidak lantas langsung diterima dan penjahit Sunny sampai
hampir putus asa dan akan keluar. Meskipun berulangkali gagal, dengan tekad
yang bulat membuat Sunny tak mau mundur barang sejengkal. Dengan tekad dan
keyakinan yang luar biasa, lambat laun akhirnya tas yang ia buat bisa diterima
oleh orang Jepang tersebut. Pesanan pun mulai datang, meski pada awalnya masih
sangat minim.
Pada
tahun 2003 Sunny mampu memproduksi 100-200 tas perbulan yang dikirim ke Jepang.
Pada tahun 2006 tas Robita yang digawangi Sunny, mampu menyuplai kebutuhan
pasar di Jepang sampai 5000 tas perbulannya. Tas merek Robita sendiri bukanlah
tas murahan di Jepang, tas ini termasuk yang digemari bagi kalanagan sosialita.
Harga yang ditawarkan kisaran Rp 2 juta sampai Rp 4 juta. Jika dihitung secara
kasar, dengan harga minimal per biji adalah Rp 2 juta, maka tas Robita mampu meraup
Rp 10 miliar tiap bulannya.
PERBANDINGAN KARAKTER ANTARA KEDUA TIPEKAL SUKSES KARENA BEKERJA DAN BERWIRAUSAHA
No.
|
Sukses Karena Bekerja
|
Sukses Karena Wirausaha
|
1.
|
Memberikan pengabdian kepada Negara
atau Perusahaan
|
Memberikan lapangan pekerjaan untuk
orang lain
|
2.
|
Pekerjaannya terikat dengan waktu
yang telah ditentukan oleh suatu lembaga atau perusahaan
|
Pekerjaannya tidak terikat dengan waktu,
karena mereka memiliki hak penuh atas perusahaan tersebut
|
3.
|
Memiliki pendidikan yang tinggi,
karena dengan pendidikan yang tinggi akan mendapatkan pekerjaan yang layak
atau mapan
|
Memiliki pendidikan yang seadanya,
karena ada alasan tertentu untuk terjun dalam dunia wirausaha
|
4.
|
Mempunyai prestasi yang unggul
|
Mempunyai semangat yang tinggi dan tidak
putus asa
|
5.
|
Bekerja dengan disiplin dan penuh
tanggung jawab
|
Bekerja sesuai dengan keinginannya atau
seenaknya
|
6.
|
Mempunyai relasi yang terbatas
(ruang lingkup perusahaan)
|
Mempunyai relasi yang tidak terbatas,
misal antar perusahaan satu dengan perusahaan yang lain
|
7.
|
Penghasilannya sudah ditentukan
oleh suatu lembaga atau perusahaan, misal sesuai Upah Minimum atau bahkan
lebih (tergantung jabatan)
|
Penghasilannya tidak menentu, terkadang
rugi atau untung (tergantung aktivitas perusahaan)
|
8.
|
Dapat bekerja sesuai dengan lembaga
atau perusahaan yang diinginkan
|
Bekerja hanya pada perusahaan yang
didirikan atau dimiliki
|
9.
|
Memiliki banyak pengalaman dalam
bekerja
|
Memiliki pengalaman yang minim, sehingga
gagal dan coba lagi menjadi hal yang biasa
|
10.
|
Mempunyai rencana (planning) yang
matang dan terstruktur
|
Rencana yang minim, dan hanya
mengandalkan tekad dan jiwa berani mengambil resiko
|
DESKRIPSI KARAKTER YANG DIMILIKI ORANG TERSEBUT YANG INGIN ANDA MILIKI
Karakter yang
dimiliki oleh orang sukses karena bekerja adalah pandai, disiplin, bertanggung
jawab, berpendidikan tinggi dan berpengalaman. Sedangkan karakter yang dimiliki
oleh orang sukses karena wirausaha adalah semangat yang tinggi, tidak mudah
putus asa, tekad kuat, berani, belum mempunyai banyak pengalaman, banyak
relasi, dan pendidikan yang dimilikinya terbilang minim.
Dari berbagai macam karakter yang
dimiliki oleh kedua tipikal orang tersebut, saya ingin memiliki karakter yang
ada pada kedua tipikal orang tersebut, yakni yang memiliki nilai positif. Karakter
yang ingin saya miliki antara lain: disiplin, tanggung jawab, berani, tekad
kuat, tidak mudah putus asa, berpengalaman, banyak relasi, dan mempunyai
pendidikan yang setinggi-tingginya. Saya akan menanamkan karakter tersebut pada
diri saya dan kemudian saya ingin menjadi seorang wirausaha yang sukses. Karena
dengan menjadi wirausaha, saya dapat menyalurkan ide-ide melalui bisnis yang
saya miliki dan mengurangi jumlah pengangguran yang ada di Indonesia. Disamping
itu, seperti yang dikatakan oleh Basrizal koto bahwa mempunyai relasi atau
teman yang banyak sangat perlu demi kelangsungan suatu perusahaan. Memang butuh
proses yang panjang untuk menjadi wirausaha yang sukses karena tidak ada
sesuatu yang instan, namun bukan berarti itu membuat saya pesimis dengan
keadaan tersebut.
TULISKAN KARAKTER YANG ANDA MILIKI
Karakter merupakan cara berpikir dan
berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu (menurut Ditjen Mandikdasmen
– Kementerian Pendidikan Nasional). Oleh karena itu, karakter wirausaha yang
ingin saya miliki adalah sebagai berikut :
1)
Pendidikan Tinggi
Pendidikan yang tinggi sangat
diperlukan oleh semua orang, agar tidak dianggap remeh oleh orang lain. Pendidikan
yang tinggi menjadikan seorang yang lebih berpengalaman pada keadaan luar
2)
Disiplin dan Tanggung Jawab
Disiplin dan tanggung jawab sangat
diperlukan dalam suatu pekerjaan, agar pekerjaan dapat selesai tepat waktu dan
dapat dipertanggung jawabkan pada yang mengerjakannya.
3)
Berani dan Tidak Mudah Putus Asa
Seorang wirausaha harus memiliki
sikap berani mengambil resiko dan tidak mudah putus asa pada bisnis yang sedang
dijalankan. Selalu optimis dan berusaha bahwa bisnisnya dapat maju dan
berkembang.
4)
Jujur
Seorang wirausaha harus jujur, supaya
mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dan bisnisnya banyak digemari oleh para
konsumen atau pelanggan.
5)
Kreatif dan Inovatif
Selalu mempunyai ide-ide baru untuk
perkembangan bisnisnya. Memberikan yang terbaik dan berbeda dari yang lain,
agar masyarakat mudah tertarik dengan bisnis yang kita miliki.
Referensi :
Aryani, Evi. 2013. Biografi Sri Mulyan, [online], (http://biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.co.id/2013/09/biografi-sri-mulyani.html,
diakses pada tanggal 12 September 2015 pukul 21.00 WIB)
Setiawan, Wawan. 2012. 6 Pengusaha Sukses dengan Modal Ijazah SD, [online], (http://blogsangpemenang.blogspot.co.id/2012/10/10-pengusaha-sukses-dengan-modal-ijazah.html,
diakses pada tanggal 12 September 2015 pukul 21.02 WIB)
______. 2009. Biografi B.J Habibie, [online], (http://www.biografiku.com/2009/01/biografi-bj-habibie.html,
diakses pada tanggal 12 September 2015 pukul 21.05 WIB)
______. 2014. Galaila Karen Agustiawan, [online], (http://profil.merdeka.com/indonesia/g/galaila-karen-agustiawan/,
diakses pada tanggal 12 September 2015 pukul 21.10 WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar