Saat
ini, berburu batu akik
dapat diibaratkan seperti berburu harta karun. Kalau mujur dapat berbangga dan
menukarkannya dengan pundi-pundi rupiah yang sangat banyak. Namun jika kurang
beruntung, pengalaman tentu akan menjadi memori yang berharga dan tak pernah
terlupakan. Pada umumnya, batu akik bisa ditemukan di mana-mana, mulai dari
pegunungan, sungai, hingga dari dalam gua. Bahkan, tidak sedikit orang yang
mengaku menemukan bongkahan batu akik di pekarangan rumahnya. Hal ini bukanlah
kabar yang mengherankan karena sebagian besar wilayah di Indonesia mempunyai
gunung berapi yang merupakan sumber lahar sebagai material pembentuk batu.
Namun satu aturan dasar yang menjadi landasan dalam pencarian batu akik di
manapun, yaitu dilarang merusak lingkungan alam dan sekitarnya.
Berikut adalah alat-alat yang diperlukan
ketika mencari batu akik :
1.
Martil
2.
Cangkul
3.
Linggis
4.
Golok
5.
Senter
6.
Kotak P3K
Disamping alat-alat, dalm mencari
batu akik juga harus memperhatikan Syarat-Syarat Keselamatan Kerja (SKK). SKK merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. SKK
sangat penting dalam meningkatkan jaminan
sosial dan kesejahteraan para pekerjanya juga berdampak positif atas keberlanjutan produktivitas kerjanya. Oleh karena itu
itu, SKK pada saat ini harus dipenuhi oleh sebuah sistem pekerjaan agar
pekerjaan tersebut dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Apabila dilihat dari kondisi lingkungan
kerja tempat pengrajin batu akik serta fasilitas kerja masih belum menerapkan
sistem keselamatan kesehatan kerja yang sesuai dengan prosedur seperti yang ada
di dalam perusahaan tambang. Para pencari maupun pengrajin masih menggunakan
alat keselamatan kerja seadanya atau bahkan tidak menggunakannya sama sekali. Alasan
yang menyebabkan mereka tidak memakai alat pelindung diri adalah misalnya
risih, kepanasan, dan merasa tidak nyaman apabila saat musim panas seperti saat
ini.
Seperti
yang telah diatur dalam Undnag-Undnag tentang syarat-syarat keselamatan kerja
dalam segala tempat kerja yang berada dalam Wilayah Negeri Republik Indonesia,
tempat kerja tambang batu akik (misalnya di dalam gua) sangatlah tidak aman
untuk para penambang batu akik, karena dikhawatirkan terjadi tanah longsor yang
tidak terduga saat proses pencarian berlangsung. Disamping fasilitas kerja
masih belum memadai, juga terdapat banyak sekali potensi bahaya fisik yang
dapat terjadi pada para penambang batu akik yang menyebabkan gangguan-gangguan
kesehatan. Buktinya saja salah satu musibah yang menimpa tiga orang warga saat
mencari batu akik dalam gua, mereka ditemukan tewas di dalam gua yang ada di
Kabupaten Nias, Sumatera Utara.
Pertambangan batu akik tersebut sebenarnya tidak
memenuhi (SKK), karena dalam penambangan batu akik ini tidak dapat mencegah
ataupun mengurangi kecelakaan pada saat bekerja. Hal itu dapat terjadi,
dikarenakana para penambang batu akik tidak menggunakan alat keselamatan yang
sesuai standar. Alat-alat yang digunakan untuk menambang batu akik di Indonesia
juga masih sangat sederhana, berbeda dengan yang ada di luar Indonesia. Kecelakaan kerja merupakan suatu kecelakaan yang
diderita oleh seseorang akibat melakukan suatu pekerjaan atau ditimbulkkan oleh
lingkungan. Banyak sekali kecelakaan kerja yang mungkin saja terjadi dalam
penambangan batu akik, misalnya saja tertimbun saat berada di dalam gua, sesak
napas, bahkan penyakit jantung karena terlalu sering menghisap debu pada lubang
yang telah dibuat untuk mendapatkan batu akik tersebut. Sebagai masyarakat yang baik, seharusnya melakukan
penyuluhan di seluruh wilayah Indonesia, mengenai pentingnya penerapan sistem
keselamatan kerja (SKK) supaya tidak sering terjadi kecelakaan kerja saat
berlangsungnya pekerjaan Hal itu dikarenakan para penambang tradisional masihl
kurang memiliki pengetahuan atau pemahaman terkait keselamatan kesehatan kerja.
Berikut adalah video saat mencari batu akik dalam gua :